PGRI Jateng Tolak 6 Hari Sekolah: Apa Solusi Nyatanya untuk Siswa?

Ilustrasi ruang kelas


Semarang / Cikarang, 27 November 2025 Baru-baru ini wacana penerapan kembali sekolah enam hari seminggu untuk SMA/SMK di Jateng bikin gaduh.
PGRI Jateng secara tegas menolak rencana tersebut, menyebutnya “langkah mundur” dari kebijakan sekolah lima hari.
Situasi ini penting karena ketika siswa punya lebih banyak jam sekolah, peluang stres, kelelahan, dan waktu untuk hobi atau istirahat bisa berkurang drastis.

Apa yang Terjadi Sekarang di Dunia Pendidikan Jateng

Selama 2025, PGRI Jateng angkat suara di sejumlah isu pendidikan dari penolakan sekolah enam hari, sampai perhatian pada kualitas guru dan kesejahteraan tenaga honorer:

  • PGRI Jateng menegaskan bahwa jadwal lima hari sudah ideal agar siswa tetap punya waktu untuk keluarga, istirahat, dan pengembangan diri.
  • Mereka juga menyoroti pentingnya guru sebagai pendidik berkualitas bukan sekadar pengajar dan mendesak perlindungan terhadap hak guru, termasuk untuk guru swasta di daerah terpencil.
  • Di sisi lain, PGRI Jateng juga mengajak guru untuk menjadi konselor bagi siswa bukan hanya mengajar, tapi mendampingi ketika ada isu seperti perundungan (bullying) atau tekanan mental di sekolah.

Keadaan ini menunjukkan ada kesadaran bahwa sekolah formal menghadapi banyak tantangan dari kurikulum, distribusi guru, hingga beban jam belajar yang membuat banyak siswa merasa kebutuhan belajarnya belum terpenuhi.

Kenapa Banyak Siswa & Orang Tua Kini Pertimbangkan Les Privat

Karena situasi sekolah formal sedang banyak sorotan dan wacana perubahan jam sekolah bisa menambah beban siswa, solusi alternatif seperti les privat makin relevan. Berikut alasannya:

  • Les privat memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan dan gaya yang sesuai kebutuhan cocok jika di sekolah umum tidak sempat mendalami materi.
  • Jadwal fleksibel: bisa disesuaikan dengan waktu senggang siswa penting supaya tidak bentrok dengan sekolah, tugas, dan hobi.
  • Memberi ruang bagi siswa untuk tetap punya kehidupan sosial, waktu istirahat, dan aktivitas non-akademis terutama jika jam sekolah resmi diperpanjang.

Dengan solusi seperti layanan les privat (misalnya layanan kamu sebut saja “Les Private”), bisa jadi alternatif supaya siswa tetap bisa belajar efektif tanpa korbankan waktu hidup mereka.

Tantangan & Catatan Penting

Tapi sebelum tergoda ikut les privat, ada hal-hal yang perlu diperhatikan supaya keputusan ini benar-benar manfaat:

  • Tidak semua les privat berkualitas tergantung tutor, metode, dan komitmen siswa. Les privat bukan jaminan otomatis untuk nilai bagus atau materi dikuasai.
  • Waktu ekstra belajar harus diseimbangkan jangan sampai les privat bikin siswa kelelahan, tak punya waktu istirahat atau hobi.
  • Biaya bisa jadi beban bagi keluarga jadi harus dipilih dengan pertimbangan kebutuhan dan kemampuan.

Rekomendasi: Bagaimana Les Private Bisa Jadi Solusi Nyata

Kalau kamu mau menjalankan layanan les privat sebagai alternatif, ini beberapa langkah supaya layananmu bisa benar-benar membantu siswa:

  • Tawarkan fleksibilitas jadwal misalnya sesi sore, malam, atau akhir pekan agar tidak bentrok dengan jam sekolah dan aktivitas siswa.
  • Gunakan pendekatan personal: evaluasi dulu kebutuhan siswa (misalnya mata pelajaran sulit, persiapan ujian, atau materi yang belum dipahami), lalu susun materi sesuai kecepatan mereka.
  • Sertakan elemen pendukung keseimbangan misalnya jeda istirahat, waktu untuk belajar mandiri, dan tetap beri ruang untuk hobi/kesehatan mental siswa.
  • Pastikan transparansi: jelaskan kepada orang tua & siswa bahwa les privat bukan solusi instan dibutuhkan keseriusan dan konsistensi.

Penutup

Situasi di Jateng sekarang wacana sekolah enam hari, sorotan terhadap sistem pendidikan, dan kebutuhan siswa yang beragam menunjukkan bahwa model sekolah formal saja belum cukup memenuhi harapan semua pihak.

Les privat jika dijalankan dengan baik bisa jadi alternatif realistis agar siswa tetap bisa belajar optimal, tanpa mengorbankan waktu hidup dan kesehatan mental.

Bagikan Informasi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *